Diposting oleh Unknown 0 komentar
3 HAL YANG PALING BERHARGA


  • Cinta
  • Kepercayaan
  • Kesetiaan
3 HAL YANG JANGAN SAMPAI HILANG

  • Kehormatan
  • Harapan
  • Kejujuran
3 HAL YANG TAK PERNAH KEMBALI

  •  Time/Waktu
  •  Ucapan/Utterance
  • Kesempatan/Opportunity

TIPS DAN TRIK BIAR GAK KEJEBAK PACARAN

Diposting oleh Unknown 0 komentar

  • Jaga Pandangan
  • Jangan berduaan dengan lawan jenis
  • Tutupi Aurat
  • Jangan menampakkan Perhiasan dan bermanis-manisan
  • Hindari kegiatan-kegiatan yang melibatkan kerja pasangan lawan jenis
  • Jangan sering membaca,melihat,mendengar hal-hal yang memotivasi untuk berpacaran
  • Nikah.
Diposting oleh Unknown 0 komentar
PENYEBAB LUPA

  1. Banyak maksiat,banyak dosa
  2. khawatir dan sibuk dengan urusan dunia
  3. makan ketumbar,apel masam,melihat salib
  4. membaca tulisan pada nisan
  5. berjalan diantara iring-iringan unta
  6. membuang ketombe yang masih hidup ke tanah
  7. dan berbekam pada tengkuk.
"Tidak dapat menolak takdir kecuali do'a.Dan tidak dapat menambah usia kecuali berbuat baik.Maka sesungguhnya orang laki-laki bisa terhalang rezekinya karena dosa yang diperbuatnya"



PENYEBAB MUDAH MENGHAFAL

  1. Kesungguhan
  2. Terus-Menerus
  3. Sedikit Makan
  4. Sholat di Malam Hari
  5. Membaca Al-Qur'an
  6. Perbanyak Membaca Al-Qur'an
  7. Meninggalkan Maksiat
  8. Bersiwak,Minum Madu,Makan Kandar (hanya ada di Turki)
  9. Memakan Ikan/Hewan Laut

UKHUWAH ISLAMIYAH

Diposting oleh Unknown 0 komentar

Ukhuwah islamiyah adalah
persaudaraan sesama muslim yang dipengaruhi rasa cinta,kasih sayang dan rasa saling menghormati yang dilandasi iman dan takwa kepada Allah SWT.

TIPS MEMPERERAT UKHUWAH ISLAMIYAH :
  • Berdo'a Untuk Sahabat
  • Senyum Salam
  • Berjabat Tangan
  • Saling Mengunjungi
  • Menyampaikan Selamat atas Keberhasilannya
  • Memberikan Hadiah
  • Memberikan Perhatian
  • Mejenguk jika Sakit.

SIAPAKAH YANG DIRINDUKAN SURGA ??

Diposting oleh Unknown 0 komentar

6 SIFAT PERINDU SURGA :
  1.  Mengetahui Allah & Menaatinya
  2. Mengetahui Syetan & Menentangnya
  3. Mengetahui Kebenaran & Mengikutinya
  4. Mengetahui Kebatilan & Menghindarinya
  5. Mengetahui Materi Dunia & Membuangnya
  6. Mengetahui Akhirat & Mencarinya
( Ali bin Abi Thalib RA)

NASEHAT BAGI SETIAP WANITA

Diposting oleh Unknown 0 komentar

  • Meluangkan waktu tidur
  • Kurangi minuman bersoda dan pemakaian sabun berlebihan
  • Tidak menekan/menggaruk jerawat
  • Memperhatikan kebersihan diri dan mandi
  • Minyak sangat berguna bagi rambut
  • Jangan menyisir rambut saat basah,setidaknya saat kering
  • Gunakan Minyak Zaitun untuk rambut,Minyak Almound untuk wajah,Gliserine dg jeruk nipis untuk tangan dan kaki
  • Perbanyak berbuat kebaikan
  • Olahraga
  • Tidak berlebihan makan (tepung,lemak,gula dsb)

Dzikir

Diposting oleh Unknown 0 komentar

Dzikir adalah mengingat Allah dan dzikir yang baik perpaduan antara lisan,hati dan perbuatan
misal : Lisannya beristighfar,hatinya menyesali dan perbuatannya menghindari



MANFAAT DZIKIR
manfaat dari dzikir adalah diberikannya ketenangan jiwa karena selalu mengingat nama dan Asma Allah dalam lisan,hati dan berhati-hati dalam berbuat

DALAM DEKAPAN CINTA-CERPEN ISLAMI

Diposting oleh Unknown 11 komentar

Dalam Dekapan Cinta

oleh Imints Fasta pada 09 Oktober 2010 jam 0:21

Tuntunlah Aku tuk Raih Keridhoan-Nya
Ya Zaujie.. Genggamlah erat tanganku..
Tuntunlah aku mendekatkan diri pada-Nya...
bersama kita raih keridhoan-Nya...

Sebuah kisah tentang ujian dalam meraih sebuah kebahagiaan..

Jangan lupa, bacalah dengan menyebut nama tuhanmu..

           Dia hidup dalam limpahan kemewahan.. Apapun yang ia inginkan pasti didapatkannya. Kemana-mana selalu mengenakan sedan mewah dengan sopir pribadi yang setia mengantar jemputnya. Dia adalah Silvia, anak seorang konglomerat di sebuah kota. Orangtuanya tidak pernah mengurusinya sehingga ia bebas kemanapun ia suka bersama teman-temannya. Sang Ayah sibuk dengan bisnisnya sehingga sering ke luar kota, sedangkan sang Ibu sibuk pula dengan butiknya sehingga sering bolak-balik Singapur-Indonesia. Untungnya ada pak Parno dan istrinya, Pembantu dirumah konglomerat tersebut yang sering mengawasinya.
Ia sering jalan-jalan bersama teman-temannya ke mall, tempat rekreasi, dan kemanapun yang ia inginkan.. Sampai pada suatu ketika sampailai ia pada satu titik dimana ia merasakan kejenuhan dengan segala apa yang ada. Limpahan kekayaan itu tidak membuat ia merasakan suatu kebahagiaan yang diinginkannya.
          Suatu saat setelah pulang dari berbelanja begitu banyak barang-barang yang tidak begitu dibutuhkan olehnya, ia langsung menghempaskan diri diatas ranjang bersama barang-barang belanjaannya yang tergeletak di samping tubuhnya. Lalu ia terbangun di tengah keheningan disepertiganya malam. Ia lalu menatap wajahnya di cermin merasakan sebuah kepenatan yang mendalam. Ia merasakan ada sesuatu yang hilang dari dirinya.. Sebuah ketentraman pada jiwa. Selama ini ia jauh dari tuhan.. Ia lalu mengambil mukena dan sholat malam setelah berwudhu.
          “Ya Allah.. Selama ini aku jauh dari-Mu.”
           “Aku Lupa akan fitrahku sebagai hamba-Mu”
            “Aku lalai dengan limpahan kemewahan ini”
             “Berilah aku petunjuk dalam menggapai keridho'an-Mu ya Allah.”
             Lirih suaranya dalam melantunkan lirik-lirik do'a di tengah keheningan malam disertai butiran airmata ketulusan.
             Besoknya Ia lalu menemui pak Parno lalu mengatakan padanya kalau ia ingin belajar tentang agama lebih dalam lagi.. Ia butuh seseorang yang bisa membimbingnya menjadi lebih baik lagi..
Melihat raut wajahnya Pak Parno dapat membaca kalau dia sedang dalam kegelisahan untuk mencari ketenangan batin. Lalu Pak Parno menawarkan padanya untuk menikah.
             “Menikahlah.. Carilah pemuda sholeh yang bisa membimbingmu menjadi seorang muslimah yang sholehah.”
               “Lalu pemuda seperti apa yang harus aku pilih.” Tanya Silvia.
               “Pemuda yang takut pada Allah... Karena apabila ia mencintai, dia akan menyayangimu dan apabila Ia benci, dia tidak akan menyakitimu.
               >Imam Hasan Al-Bashri ketika ditanya seseorang, “Dengan siapa aku harus menikahkan putriku?”, beliau menjawab, “Dengan laki-laki yang takut kepada Allah. Karena jika ia menyukainya ia akan memuliakannya, dan jika tidak menyukainya ia tidak akan menganiayanya”.<
               “Adakah pemuda yang seperti itu?” Tanya Silvia lagi.
               “Ada..” Ucap Pak Parno. “Di seberang jalan sana ada seorang pemuda yang kerjaannya adalah menjahit sepatu. Dia begitu hanif dan bijaksana. Selain seorang mahasiswa, dia juga menjadi Takmir masjid Al-Hidaiyah di kampung sini.” Sambung pak Parno.
Karena jarang pergi ke masjid sehingga dia tidak mengetahuinya kalau di masjid yang ia merupakan salah satu jama'ahnya ada seorang pemuda sholeh yang sering menjadi imam sekaligus menjaga masjid itu.

                Pemuda tersebut adalah salah seorang mahasiswa jurusan tekhnik informatika di sebuah Perguruan Tinggi negeri. Sehari-harinya adalah menjual-beli dan memperbaiki sepatu-sepatu bekas guna menambah keringanan orangtua. Selain itu dia tinggal di masjid turut memakmurkan masjid dengan berbagai program untuk meperdayakan jama’ah dalam mengelola masjid. Kerna bagi dia, pemberdayaan jamaah dari sebuah masjid dan masjid lain pun melakukannya merupakan sebuah dasar kebangkitan islam.

                Semenjak kehadirannya di daerah tersebut, Ia membawa perubahan yang luar biasa. Dengan berbagai upaya ia mengusahakan agar semua umat muslim berjamaah di masjid. Meski tidak semua yang datang namun setidaknya cukup banyak yang telah mau bergegas ke masjid bila mendengar Adzan ketimbang duduk santai di rumah. Dia sangat mengutamakan hal tersebut karena selain menambah ukhuah sesama muslim, juga menambah rasa persaudaraan.
                >(Rosulullah Salallahu’alaihiwasallam bersabda: Sesungguhnya Serigala tidak akan memakan jika Kambing tidak sedang bersendirian)<

                Rasa ingin tahu Silvia terhadap pemuda itu pun semakin menguat. Ia lalu menyuruh Pak Parno untuk mengenalkannya dengan pemuda tersebut. Ia hanya sekedar ingin melihat pemuda itu. Maka suatu saat pak parno mengajaknya mengikuti kajian mingguan yang sering diadakan tiap minggu malam di masjid tersebut guna menambah pengetahuan agama pada warga. Silvia datang bersama pak Parno dan istrinya. Mereka kedua pembantu di rumah Silvia yang telah menjaga Silvia semenjak kecil karena kedua orangtuanya sibuk akan urusan dunianya.

                Pada malam itu ust. Jalil yang seharusnya ngisi tausyiah pada malam itu berhalangan hadir. Biasanya kalau pengisi tausyiah berhalangan hadir maka mereka yang menjadi takmir yang menggantikannya. Dan pada malam itu seorang pemuda berbusana muslim cokelat dengan kopiah hitam dikepalanya berdiri dihadapan para jamaah menggantikan posisi pak Jalil kerna berhalangan hadir. Cara penyampaiannya begitu menarik. Hanya satu hadits yang Ia bahas pada malam itu namun pembahasannya begitu meluas. Pada malam itu dia bahas tentang “ Enam Kewajiban Muslim Terhadap Muslim Yang Lain”

              >(Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam, yaitu bila engkau berjumpa dengannya ucapkanlah salam; bila ia mengundangmu penuhilah undangannya; bila dia meminta nasehat kepadamu nasehatilah; bila dia bersin dan mengucapkan alhamdulillah bacalah yarhamukallah (artinya = semoga Allah memberikan rahmat kepadamu); bila dia sakit jenguklah; dan bila dia meninggal dunia hantarkanlah (jenazahnya)". Riwayat Muslim.)<

             Dia pun mulai membahas satu demi satu hadits di atas kemudian ia berikan pula tips bagaimana membina hubungan yang baik antara sesame saudar kita. Diantaranya ia menjelaskan bahwasannya apabila kita mendengar berita tentang aib saudara kita cukuplah berita itu sampai pada diri kita. Jangan mengumbarkannya lagi. Setiap manusia pasti pernah mempunyai kesalahan dan sebaik-baiknya manusia adalah yang mau mengakui dosanya dihadapan Allah dan berjanji takkan mengulanginya kembali. Termasuk kita, kita pun pasti pernah mempunyai kesalahan dan tak ingin untuk diumbarkannya. Maka dari itu kita pun harus menutupi aib saudara kita.

Seusai mengikuti kajian tersebut mereka lalu kembali ke rumah. Dalam perjalanan pak Parno menanyakan sesuatu pada Silvia.
            “Neng Silvia, tahukah kamu siapa pemuda yang mengisi kajian tadi?” Silvia hanya menggelengkan kepalanya. Sementara Bu Darmi istri pak parno hanya tersenyum menatapnya.
            “Dia adalah Raihan pemuda yang bapak ceritakan kemarin.” Sambung pak parno.
            Silvia sedikit salah tingkah setelah mendengar apa yang disampaikan pak Parno.. sesampai dirumah dia lalu menghempaskan badannya kembali ke atas ranjangnya.

            “Apa mungkin wanita yang berlumurkan dosa, jauh dari keshalihan seperti aku bisa mendapatkan lelaki sholeh seperti itu? Selama ini aku melihat pemuda sholeh tidak ingin mendapatkan istri yang begitu jauh dari agama seperti aku ini? Yang Hina lagi keji. Lalu pantaskah wanita seperti aku diperistrikan  orang yang sholeh?” Pertanyaan itu yang terus hadir dibenaknya. Ia merasa sungguh tidak pantas wanita seperti dia mendapatkan lelaki shesholeh Raihan. Apalagi Ia pernah mendengar firman Allah bahwa Lelaki baik-baik hanya diperuntuk wanita baik-baik dan lelaki keji diperuntuk wanita keji pula.

            Walaupun dia merasa dirinya hina  hina lagi keji, namun dia tidak ingin mendapatkan lelaki seperti itu pula. Batinnya semakin menangis membayangkan semua itu. Lalu suatu hari dia menemui ustadjah sofi, Guru agamanya ketika masih SMA dahulu. Ia lalu menyampaikan keluh dan kesahnya pada ustadjah tersebut.
            “Batinku telah rindu untuk menikah ya ustadjah.. lelaki yang aku inginkan Ialah dia yang sholeh, yang takut pada Allah dan mencintai Rosulnya. Namun bagaimana mungkin wanita seperti aku bisa mendapatkan lelaki seperti itu?” Tanya Silvia
           “Mayyahdillahu  fahuwal muhtadi wamayyudhlil falantajidalahu waliyyammursida”
            “Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.”
            “Ketika Allah berkehendak, tak ada satu makhlukpun yang mampu mencegah-Nya. Seseorang yang buruk dimata manusia, belum tentu buruk pula dimata Allah. Siapa tahu kamu mempunyai suatu sisi positive yang bisa diandalkan dihadapan Allah. Tidak ada yang tak mungkin bagi-Nya. Jika Ia telah mengatakan Jadi, maka jadilah. Kamu menginginkan untuk kembali kepada-Nya itu sudah baik.” Cakap Ustadjah Sofi.
             “Tapi.. Bukankah lelaki sholeh mereka hanya menginginkan wanita yang sholehah?” Tanyanya lagi.
              “Kenakanlah jilbab yang menutupi hingga ke dadamu anakku.. lalu jiwailah apa yang engkau kenakan itu. Mulai sekarang, mendekatlah pada Allah kerna sesungguhnya Allah itu dekat denganmu. Kalau memang Allah menghendaki lelaki itu padamu maka dialah petunjuk Allah bagimu untuk menuntunmu menjadi wanita yang lebih dekat pada-Nya.” Jelas ustadjah Sofi.
             >(Kita sering melihat adakala seorang suami begitu terlihat baik sedangkan istrinya tidak, ataupun sebaliknya. Pemikiran kita pun mulai terbalik dari surat Annur : 26. Padahal orang yang  terlihat baik di mata kita belum tentu baik pula dimta Allah. Begitupun orang yang terlihat buruk dihadapan kita belum tentu buruk pula di hadapan Allah. Siapa tahu orang yang baik itu mempunyai satu sisi buruk yg membuat Allah murka terhadapnya. Siapatahu pula orang yg terlihat buruk itu mempunyai satu sisi kebaikan yang membuat Allah sayang padanya.  Atau jika seorang lelaki itu benar baik dan wanita benar burk, maka itu ujian baginya untuk bagaimana mengubah pasangannya itu menjadi lebih baik lagi)<

          Silvia lalu beritahukan itikad baiknya itu pada kedua orangtuanya saat mereka telah berkumpul dirumah. Ia menyampaikan bahwa ia telah ingin menikah dan kedua orangtuanya pun menyetujuinya. Setelah mendapatkan persetujuan dari orangtua, lewat bantuan pak parno akhirnya Raihan menikahi wanita cantik anak konglomerat kaya tersebut. Raihan mampu menuntunnya menjadi wanita yang sangat sholehah. Ia paham akan kewajibannya sebagai seorang istri serta tanggungjawabnya terhadap suami.

                                                             ***

              Setelah menikah, ia mengikuti suami pulang ke kampung halaman dan meninggalkan segala bentuk kemewahan yang selama ini dinikmatinya. Ia lalu memilih untuk hidup dengan segala kesederhanaan bersama suami. Ia sangat merasa bahagia berada dalam dekapan cinta seorang suami yang setia. Yang sederhana dan mencintainya dengan setulus hati. Meski pun kemana-mana tak lagi memakai mobil sedan. Tak lagi punya uang yang cukup tuk berbelanja apa yang di inginkannya namun ia tetap mensyukurinya kerna islam telah menjadi pedoman baginya atas tuntunan suaminya.
             Namun, seseorang takkan sampai pada puncak keimanan sebelum ia diuji oleh Allah. Takkan sampai pada kebahagiaan sejati sebelum ia melewati ujian dari Sang Khalik.
              Pada suatu ketika ibu dari sang suami jatuh sakit sehingga harus  dirawat Rumah Sakit hingga ia menemukan ajalnya. Sang suami harus membayar administrasi Rumah Sakit serta biaya pengobatan sang bunda hingga uang simpanannya habis. Uang untuk makan dirumah pun tak seberapa yang di pegang sang Istri. Raihan lalu mencari pekerjaan sampingan sebagai buruh di perusahaan penyuplai semen yang mengangkut semen keluar masuk gudang. Kerna gajinya sebagai tenaga honorer di Perusahaan Listrik Negara (PLN) tak cukup untuk biaya makan ditambah perawatan sang bunda yang masih tertunggak di Rumah Sakit.
               Melihat suaminya pulang dengan segala kelelahan, Silvia merasa kasihan. Ia selalu mengusap keringat di wajah sang suami yg lelah seusai bekerja tersebut dengan penuh haru. Ia selalu menyambut suaminya pulang dengan senyuman tulusnya lalu memasakkan air panas untuk suaminya mandi. Seusai mandi Raihan lalu membuka penutup saji diatas meja makan namun tak ada makanan apapun. Ia menyadari kalau sudah tak ada pegangan pada istrinya. Ia lalu menatap kebelakang setelah mendengar suara dibelakangnya.
               “Kita puasa ya Zaujie..” Kata silvia sambil mendekat kearah sang Suami. Raihan lalu mengangguk seraya berkata insya Allah esok dia akan mencarikan uang untuk makan mereka besok.
                Besok pagi Silvia tak bisa melihat suaminya pergi bekerja dengan perut kosong yang hanya berbekalkan air putih hangat. Ia lalu pergi ke rumah tetangga meminta menyuci baju mereka yang kotor demi mendapatkan uang yang halal agar ketika suami pulang nanti sudah disajikan makanan untuk suaminya. Sungguh hal ini sangat sulit tuk ia lakukan. Anak seoarang konglomerat kaya berubah menjadi seorang tukang cuci. Namun ini harus ia lakukan demi rasa sayangnya pada suami. Meskipun ketika mencuci ia sering meneteskan airmata.
Ketika suaminya pulang betapa kagetnya Ia. Banyak makanan yang dihidangkan diatas meja.
               “Darimana engkau mendapatkan semua ini ya  Zaujati?” Tanya Raihan.
Silvia lalu menjelaskan apa yang dilakukan olehnya saat suaminya berangkat kerja.
               “Walillahi.. aku tidak bisa memakan makanan ini.” Cakap sang suami kerna merasa malu pada dirinya sendiri yg tak mampu menafkahi istri dengan baik.
Sang istri lalu menunduk seraya berkata.
                “Maafkan aku ya Zaujie.. aku melakukan ini tanpa sepengetahuanmu.”
                 “Kamu tidak salah.. aku yang salah. Aku tidak mampu menjadi suami yang baik untukmu.”
Suaminya lalu mendekatinya memegang kedua tangannya. Ia yang tertunduk pun mengangkat kepalanya menatap mata suaminya yang sangat disayanginya itu. Lalu suaminya berkata padanya.
                  “Maafkan aku yang telah menikahimu.. aku hanya bisa membawamu ke dalam jurang kesengsaraan. Namun aku berjanji.. aku takkan pernah menyakitimu dengan fisikku ini.”
                  “Bagiku akhunlah lelaki terbaik yang Allah berikan untukku. Dan aku patut untuk menjaganya.. Engkaulah petunjuk Allah sebagai jalan hidaiyah untukku. Dan aku menyayangimu.”
                  Sang suami lalu memeluknya dengan airmata haru… Allah telah memberikannya seorang istri yang sangat tegar. Dan ia akan terus mensyukurinya.
                   Sang istri yang berada dalam dekapan ketulusan sang suami pun merasakan cinta yang luar biasa ketika berada dalam pelukannya.

            Dalam Dekapan Cinta..
            Aku Terbang Bebas Menembus Awan Lepas
            Dalam Dekapan Cinta...
            Akulah Ratu Dari Seluruh Penjuru Istana..
            Dalam Dekapan Cinta..
            Sembilu menyayat Takkan Ku Rasa..
            Dalam Dekapan Cinta
            Akulah isteri dari seoarang lelaki sahaja.

            Cinta yang tulus mampu mengalahkan segalanya.. untuk apa harta berlimpah jika tanpa cinta yang tulus? Untuk apa pangkat yang tinggi jika tanpa kasih sayang yang nyata?
Ketika kita dicintai oleh orang yang benar-benar mencintai kita, kita akan merasakan betapa indahnya dunia ini.. namun perlu diingat bahwa untuk mendapatkan kebahagiaan yang hakiki butuh pengorbanan. Seorang Silvia anak konglomerat kaya rela menanggalkan kehidupan masa lalunya yang penuh kemewahan demi mendapatkan sosok pemuda sholeh yang mencintainya sepenuh hati juga sebuah pengorbanan.
 (Bersambung...)
           Semoga Kisah Ini Dapat Memberi Pengajaran Bagi Kita Semua…


Ditulis pada Rabu 15 September 2010

Oleh : Imints Fasta


Saat batin Rindu Menikah..

                   SAMBUNGANNYA.....

         
Belum cukup sebulan Raihan bekerja di perusahan penyuplai semen tersebut, tak lama kemudian ia jatuh sakit. Ia telah merasa kurang enak badan semenjak beberapa hari sebelumnya namun ia tetap memaksakan diri untuk tetap bekerja meski sesekali batuk menghampirinya. Dony, teman kerjanya telah mengatakan kalau besok hari ia tak usah dating namun Ia tetap saja datang untuk bekerja dan pada saat itulah batuk disertai darah keluar dari mulutnya. (hemoptisis)
            Sang istri yang mengurung diri di rumah saat suaminya pergi bekerja telah merasakan kegelisahan. Dan ternyata firasatnya itu benar saat suaminya dibawah pulang sudah dalam keadaan lemah tak berdaya oleh teman kerjanya.
            Belum genap sebulan suaminya bekerja sehingga gaji bulanannya belum diterima. Istrinya lalu berlarian kerumah-rumah tetangga untuk menjual gelang emas miliknya yang diberikan ayahnya ketika masih gadis dahulu..  Meski harga tak sesuai dengan yang seharusnya namun ia harus menjualnya demi keselamatan suaminya.
            Setelah mendapatkan uang, ia lalu membawa suaminya ke Rumah sakit di kota naik angkutan. Disana ia duduk di samping ranjang suaminya agar ketika suami siuman dari ketidaksadarannya ia telah menyambutnya dengan senyuman lalu melakukan apa yang diinginkan suaminya..
            Awalnya dokter mengira suaminya hanya menderita Tubercolosis atau bronkiektasis namun ternyata setelah pemeriksaan ia di Vonis menderita Tumor karsinoma paru.
            Sebenarnya jika hanya sekedar menderita karsinoma paru tidak sampai membawa penderita pingsan namun karena bekerja keras yang ditambahi kurang makan membuat daya tahan tubuh raihan lemah sehingga ia tak sadarkan diri.
            Silvia tetap berada disamping ranjang suaminya.. Menunggu dan terus menunggu.. Hingga kadang ia tertidur dalam penantiannya kemudian bangun lagi. Hingga suatu malam ia terbangun di sepertiganya malam. Ia lalu menatap kearah jarum jam yang terus berbunyi setiap detiknya itu.
            Jarum jam menunjukkan pukul 03:00 dini hari.. Ia lalu berwudhu lalu tepet di samping ranjang suaminya Ia menangis mengeluh pada Allah atas apa yang dihadapinya ini..
            “Ya Allah.. Jika memang sakit yang kurasa ini adalah cinta-Mu padaku karena Engkau ingin aku terus mengeluh pada-Mu, aku ridho jiwa ini untuk terus disakiti.. Namun ya Allah.. Hambamu yang hina dan kotor ini memohon pada-Mu.. Jangan Engkau biarkan Suami hamba terus diam dan kaku di ranjang itu ya Allah.. Hamba mohon ya Allah.. hamba mohon.. Hamba sangat mencintainya…
            Keheningan malam menjadi saksi bahwa ada seorang wanita yang syujud simpuh pada Robbnya.. Aliran air mata bak gersang mendamba hujan mengalir membasahi sajadah panjang yang dibentangkannya..
            Ketika Allah rindu pada hambanya, Ia akan mengirimkan sebuah kado istimewa melalui malaikat Jibril yg isinya adalah ujian. Dalam hadits kudsi Allah berfirman. "Pergilah pada hambaku lalu timpakanlah berbagai ujian padanya karna Aku ingin mendengar rintihannya." (HR Thabrani dari Abu Umamah)
            Setelah sholat lail yang dilanjutkannya dengan sholat subuh, ia kembali lagi duduk di dekat ranjang suaminya. Menatap wajah lelaki sholeh yang dicintainya tersebut dengan sesekali mengusap kepalanya dengan usapan ketulusan. Ia lalu tertidur disamping suaminya dengan tangan yang terus menggenggam erat tangan suaminya..
            Tak lama kemudian ia merasa ada gerakan dari tangan suaminya. Ia lalu secepatnya bangun dari tidurnya. Ia melihat raihan mulai mencoba membuka mtanya. Hati gembira yang teramat sangat setelah tiga hari menunggu di bangsal itu. Ia lalu menyambut kesadaran suaminya itu dengan senyuman cerianya dan melupakan segala kepenatan yang dihadapinya agar suaminya pun bahagia ketika menatapnya.
            Silvia lalu segera memanggil suster untuk memeriksa suaminya yang tengah sadarkan diri. Suster lalu memeriksa Raihan dan mengatakan kalau kondisinya sudah cukup membaik. Ucapan hamdala lalu terlontar dari bibir Silvia. Namun kata dokter perlu istirahat selama dua hari lagi hingga sembuh total baru raihan bisa pulang dengan persyaratan jangan kerja berat dulu..
            Setelah dokter dan perawatnya pergi, raihan lalu bertanya pada Silvia.
            “Siapa yang membayar seluruh administrasi dan biaya pengobatanku ini?”
            Silvia yang tengah duduk disamping ranjang sambil membaca buku lalu mengangkat kepalanya tersenyum pada suaminya.
            “Tidak usah dipikirkan.. Semua akan baik-baik saja. Yang penting Akang bisa sembuh dulu.”
            Raihan lalu terdiam.. kemudian Ia menatap tangan istrinya yang sedang memegang buku membuat ia curiga.. Ia lalu menyuruh Silvia mengangkat buku yang dipegangnya lebih tinggi lagi. Silvia heran mendengar permintaan suaminya tersebut namun ia menurutinya. Dan ketika tangan di angkatnya lebih tinggi, tangan bajunya yang sedikit longgar terturun sehingga suaminya melihat sudah tak ada gelang lagi di pergelangan tangan istrinya. Raihan lalu memalingkan wajah dari arah Silvia. Perlahan airmatanya pun jatuh membasahi bantal yang ia tiduri.
            Silvia masih saja heran terhadap suaminya yang memalingkan wajah darinya. Dia masih saja tak sadarkan diri bahwa sang suami telah mengetahui apa yang dilakukan olehnya.
         Ia lalu mendekati suaminya dan terlihatlah airmata di wajah suaminya tersebut..
       “Kang.. kenapa menangis??” Tanya Silvia sendu.
        Raihan tak menjawabnya dan tak mau menatapnya.. Ia merasa malu menatap istrinya sendiri. Ia malu pada dirinya yang hanya menyusahkan anak orang.
        “Apa salahku Kang? Kenapa tak mau menatapku.” Tanya sivia lagi..
        “Aku malu Sil.. Aku malu.. Aku hanya seorang suami yang menyusahkan istri. Aku bahkan tidak bias memberikan apa-apa untukmu..
          “Ada apa kang..? Aku tak dapat memahaminya.” Tanya silvia lagi. Belum paham akan maksud suaminya.
         “Tolong jawab.. Dimana gelang di tangan kirimu?”
Silvia lalu tertunduk menangis. Menggenggam erat tangan suaminya yang masih saja memalingkan wajah tersebut lalu menciumnya.
          “Maafkan aku Kang.. Aku telah menjualnya..” Ucap Silvia seduh..
        “Aku tak bisa memaafkan diriku.. aku tak bisa.. Ya Allah.. Ampuni hamba-Mu ini..” Rintih Raihan.
Silvia pun terseduh mendengar rintihan suaminya tersebut.. Raihan lalu memalingkan wajah menatap istrinya yang tertunduk menangis di samping ranjangnya itu seraya berkata padanya.
          “Jika engkau tak sabar lagi bertahan denganku, aku ikhlaskan segala apapun yang engkau putuskan pada diriku.” Cakap raihan.
Silvia mengangkat wajahnya. Lalu dengan mata berkaca ia berkata pada suaminya.
       “Aku menikah denganmu bukan kerna bahagiamu saja.. Namun susahmu juga. Seberat apapun musibah yang menimpa dirimu.. Aku akan tetap bersamamu. Karena aku tahu cintamu tulus untukku.”
         Raihan lalu menguatkan diri untuk bangun dari tidurnya. Ia lalu mendekap erat istrinya penuh ketulusan.
        "Terima kasih atas kesetiaanmu.”

            Ketika aku di dekap..
           Syurga itu terasa dekat..
            Ketika aku di dekap..
           Hilanglah sudah segala penat..

           Alangkah indahnya jika seorang wanita berada dalam dekapan seorang lelaki sholeh yang tulus mencintainya.. Segala kesusahanpun akan ditempuhinya demi mendapatkan ketulusan cinta itu… Sebuah cinta yang semata karena Allah..
Semoga kita semua termasuk orang orang yang ditegarkan hati dan jiwanya..

Ditulis pada selasa, 21 Sept 2010
oleh : Imints Fasta

Silahkan share... atau kalau ingin copy ke catatan jgn lupa sertakan sumber.. jgn asal maen copy aja tanpa menghargai penulisnya..
        http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150257394325052

Semoga Yg membaca ini mampu mengambil hikmah dibaliknya serta yG membagikannya menjadi amal Zariyahnya..
Amin ya Allah.. :)
Jgn lupa baca cite lainnya ya??

Jurnalist

Diposting oleh Unknown 0 komentar


Sifat-sifatnya :
  • JUJUR : kejujuran wartawan sangat dinantikan oleh semua lapisan baik itu penguasa maupun kaum lemah untuk menjadikan bahan intropeksi diri bagi mereka
  • UNIVERSAL : seorang wartawan harus bisa bersifat universal (tidak berpihak kepada siapapun )
  • TEGAS DAN BERANI : Dibutuhkan ketegasan dalam bertanya mengenai hal-hal yang penting tanpa  malu menanyakannya (berani) serta sebisa mungkin tidak menyinggung perasaan mereka
  • CERDAS DAN BERTANGGUNGJAWAB : dalam memberikam laporan berita dibutuhkan kecermatan dan kecerdasan agar penerima berita ( pembaca maupun pendengar) bisa memahami laporan yang diberikan,akurat serta dapat dipertanggung jawabkan hasilnya
  •  
Because  journalist is :
Sebagai seorang wartawan/jurnalis seharusnya kita menyadari bahwa apa yang akan kita sampaikan kepada masyarakat akan memberiakan dampak yang besar,ingat ketika kita salah melaporkan suatu kejadian kita bisa membahayakan  orang lain atas kesalapahaman informasi yang kita sampaikan hebatnya seoorang wartawan itu bisa dibilang pahlawan masa kini atas dasar apa saya mengungkapkan ha itu ? itu semua karena saya melihat bahwa tugas seorang wartawan itu dibutuhkan perjuangan dan tantangan dimana ia harus mencari nara sumber yg bisa dipercaya serta ancaman dari para pelaku kejahatan yang tak ingin  kebusukannya tercium public namun wartawan juga bisa saja melakukan ha-hal yang menguntungkan sebelah pihak atau membuat laporan palsu eits… bukan seperti itu yang saya maksudkan sebagai pahlawan melaikan hanya denagn wartawanlah kita bisa  mengungkapkan keluh kesa kaum tertindas serta berinteraksi langsung dengan korban dan wartawan jualah yang meminta pertanggung jawaban para penguasa atas kebijakan-kebijakan yang mereka bangun serta amanatkah selama ini jabatan mereka.Sunggu luar biasa menjadi seorang wartawan yg jujur dan amanah dimasa kini mereka adalah pahlawan pembela rakyat kecil dan ancaman bagi para penguasa yg tidak amanah….
Yupz,dari tadi sharing ngobrolin wartawan melulu karena sebenarnya penulis bercita-cita menjadi wartawan ;-) mahon maaf apabila ada ketidak sesuaian saya hamya menyampaikan berdasarkan pengalaman minim saya…..




                                                                                                            By:
 maissya star,

Kala Cinta Menyapa

Diposting oleh Unknown 0 komentar

Kala Cinta Menyapa

oleh Imints Fasta pada 09 Oktober 2010 jam 1:50

Ku Ridhoi segala apa yang menimpaku sebab aku yakin akan janji Allah amatlah indah... La tahzan..
Sebuah kisah tentang perjalanan seorang pemuda dalam mencari cinta yang sesungguhnya serta keikhlasan seorang wanita dalam menerima Takdir  Hidupnya..

Berlindunglah kepada Allah yang Maha mengetahui segala kebaikan dan keburukan agar engkau mampu mengambil hikmah dari kisah ini..

                 Dahulu di sebuah desa yang makmur terdapat seorang gadis desa bernama Syahdiya yang cantik jelita.. Banyak pemuda di desa tersebut jatuh cinta pada kecantikannya. Namun dia berbeda dengan gadis desa lainnya yang terkesan lugu dan senang tuk di rayu. Dia tahu bahwa banyak pemuda yang mencari simpatinya itu hanya berpandang pada kecantikannya semata. Bahkan di antara pemuda desa mereka saling bertarung untuk mendapatkan cinta dari Syahdiya.
                Lalu suatu hari datang seorang pemuda dari kota ke desa tersebut. Dia seorang mahasiswa jurusan kedokteran yang tengah mengadakan penelitian. Setelah beberapa hari menginap di desa itu, kabar tentang kecantikan gadis bernama Syahdia itu pun terngiang di telinganya. Dia penasaran lalu berniat menjumpainya. Pemuda itu lalu bertanya pada seorang bapak paruh baya, tuan rumah yang ia tempati.
                “Jika kamu ingin menjumpainya, malam ini shalatlah di masjid desa. Biasanya dia shalat maghrib di masjid tersebut kemudian dia tetap berada di masjid mengkaji siroh sahabat bersama beberapa temannya menanti datangnya waktu 'Isya. Juga biasanya ia mengenakan mukena hitam panjang.” Kata bapak paruh baya tersebut.
Malam ini pemuda itu hendak shalat di masjid desa sekaligus ingin melihat wanita yang kabarnya cantik jelita itu. Seusai shalat maghrib, para warga yang bersholat disitu pun pulang maka tinggallah Syahdiya bersama tiga orang temannya tengah mengkaji siroh sahabbyyah.
Pemuda Kota itu pun turut menunggu namun ia tak bisa melihat wajah Sahdiya karena hijab (Kain putih pembatas lelaki dan wanita) menutupi sehingga ia memutuskan untuk menunggu hingga ba'da I'sya ketika Syahdiya pulang. Kerna tak tahu hendak melakukan apa di dalam masjid, dia pun mengambil sebuah buku di dalam lemari masjid untuk dibaca dan ternyata buku yang diambilkannya tersebut adalah Al-Qur'an dan terjemahannya. Dan pada saat itu ia membuka tepat pada surat An-Nur. lalu matanya tertuju pada Ayat yang ke 26.
          “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga) (QS AN-Nur : 26)”
         Tangannya lalu bergetar setelah membaca mahzab Allah tersebut. Begitu pun hatinya. Dia yang minim akan pengetahuan agama itu semakin penasaran terhadap ayat Allah yang satu itu. Perlahan Ia menutup kitab itu lalu mengangkat kepalanya tiba-tiba kain putih yang menjadi hijab itu tertiup oleh hembusan angin yang begitu sejuk. Tepat di depan pandangannya seorang wanita menunduk membacakan sebuah kitab. Kerna batinnya merasa ditatap, wanita bermukena hitam itu lalu mengangkat wajahnya menatap kedepan melihat seorang pemuda yang menatapnya. Dia lalu menunduk malu dan Semilir angin pun berhenti maka hijab pun menutupi pandangan itu.
            Subhanallah.. Baru kali itu dia menatap wanita yang begitu sejuk dalam tatapan. Dia tak pernah menjumpai wanita semacam itu di kota.
            Besoknya pemuda itu lalu meminta untuk diantarkannya ke rumah gadis tersebut oleh bapak pemilik rumah yang ia singgahi. Sang bapak pun menyuruh anak perempuannya yang masih gadis juga untuk mengantarkan pemuda Kota itu ke rumah dimana Syahdiya tinggal. Hanya sebuah rumah yang beratapkan Rumbia, berdindingkan sulaman bambu dan berlantaikan tanah.
          Sesampai mereka di rumah tersebut, disambutlah dengan senyuman manis oleh Sahdiya. Ia mempersilahkan mereka masuk lalu di hidangkan sebuah teh hangat. Kemudian Ia menyuruh mereka untuk menunggu sebentar setelah mendengar panggilan dari seorang wanita tua terhadapnya. Ia lalu ke belakang menemui wanita tersebut lalu menyahutinya. (Apabila kita dipanggil oleh orangtua sebaiknya kita menemui mereka baru menyehutinya)”
           “Labayka ya Jaddah??” (Ada apa Nek) Tanyanya dengan lembut.
Rupanya nenek tersebut meminta untuk dimandikan. Dialah satu-satunya keluarga yang dipunya Syahdia. Seorang nenek yang sudah sangat tua. Ia hidup hanya bersama nenek tersebut dari kecil setelah kedua orangtuanya meninggal. Dialah yang memandikan nenek tersebut setiap pagi dan petang. Membuang hajatnya, menemaninya tidur dan sebagainya. (Ingat..!! suatu ketika orangtua kita akan seperti itu. Dan kita harus ikhlas melayaninya seperti mereka melayani kita semasa kecil dahulu)
            Sementara di depan pemuda tersebut menatap-natap isi rumah yang jauh dari kesederhanaan itu. Kemudian datanglah Syahdiya setelah usai menyelesaikan tugasnya. Lidia, gadis yang menghantarkan pemuda kota itu lalu menjelaskan kedatangan mereka. Katanya pemuda tersebut ingin berkenalan dengannya karena dia baru di desa tersebut. Syahdiya pun menyambut dengan senang hati namun tidak berlebihan.
              Pemuda kota yang mempunya senyum manis dengan sebuah lesung pipit di pipi kanannya tersebut lalu mengulurkan tangannya menyampaikan namanya.
              “Roman.” Singkat pemuda itu.
               Syahdiya lalu menelungkup kedua tangannya seraya menunduk.
             “Ana Ma'rifatus Syahdia.”
             Terjadilah percakapan singkat antara mereka. Pemuda bernama Roman itu semakin Yakin dengan wanita tersebut. Lewat tutur katanya yang lembut kesopanan serta perangainya dalam bersikap membuat pemuda kota itu jatuh hati padanya.
Besok pemuda itu sudah harus berangkat lagi ke kota tempat ia belajar. Ia berniat setelah lulus dari kuliah nanti dia hendak kembali ke desa tersebut untuk melamar wanita yang telah menawan hatinya itu.
             Setelah dua tahun kemudian pemuda kota itu kembali lagi ke desa tersebut dengan segala persiapan diri yang telah matang. Dia pun mulai mempelajari makna dari surat An-Nur ayat 26 serta islam yang sesungguhnya. Serta senantiasa menjalankan sunnah Rosulullah dalam kesehariannya. Dia berniat mengkhitbah Syahdiya wanita yang dipilihnya semata karena Allah..
             Namun ketika ia datang sudah tak ada lagi Syahdiya di desa tersebut.. Ketika ia menanyakan pada warga, mereka hanya diam kemudian pergi meninggalkannya. Ia kemudian menemui bapak paruhbaya ayah ankatnya ketika menginap dirumahnya tahun lalu..
Bapak itu lalu mengatakan bahwa Syahdiya mengidap penyakit kusta sehingga dia di asingkan di hutan belakang kampung tersebut dekat sebuah air terjun.
            Pemuda itu lalu menangis terseduh terhempas di pelukan bapak itu. Dia tetap menginginkan untuk dipertemukan dengan Syahdiya. Lalu bapak itu pun menghantarkannya menuju hutan dimana wanita itu di asingkan. Disana Ia di asingkan di sebuah gubuk tua sendirian setelah sang nenek yang dirawatnya meninggal. Kalau pun ada warga yang menjenguknya, mereka agak menjauh karena takut tertular penyakit yang dialaminya.
             Ketika datang Roman bersama bapak yang mengantarnya, disambutlah Syahdiya dengan senyuman tulus seperti biasanya seolah tak ada beban dalam hidupnya. Ia lalu mempersilahkan mereka duduk di tempat khusus tamu.
             Tanpa berbasa-basi Roman langsung menyampaikan pada Syahdiya bahwa dia hendak mengkhitbahnya. Ma'rifatus Syahdiya lalu menunduk haru. Dahulu begitu banyak pemuda yang mendekatinya mengharapkan cinta dari dirinya namun setelah penyakit menular itu menyerang dirinya mereka menjauh. Dan kini datang seorang pemuda dengan wajah penuh ketulusan menawarkan sebuah ikatan suci padanya. Namun ia tak bisa menerimanya.
             “Bagaimana mungkin aku menerima pinangan antum ya akhie. Aku tidak ingin menzolimi akhun. Aku yakin antum telah mendengar apa yang menimpa diriku ini.” Ungkap Syahdiya.
             “Seperti apapun penyakit yang ukhti derita, ana tidak peduli..” Tegas Roman.
             “Cinta yang antum agungkan telah membutakan mata antum sehingga tak dapat melihat lebih jauh.. Apa yang antum harapkan dari diriku? Aku bahkan tidak bisa memberikan apa-apa pada diri antum.”
             “Kesetiaan ya ukhtie” singkat Roman.
              “Kesetiaan saja tak cukup dalam menjalin sebuah bahtera.” Syahdiya lalu menunduk dengan airmata yang berlinang terharu akan itikad pemuda itu. “Batinmu pun membutuhkan cinta.. sebuah cinta yang nyata. Dan aku tak bisa memenuhinya. Di luar sana masih banyak wanita yang lebih baik dari diriku. Yang bisa memberimu keturunan dan cinta yang sepenuhnya. Pergilah.... Biarkanlah aku disini dengan derita ini. Ini telah menjadi takdir Allah Untukku.
            “Walillahi ya ukhtie.. Kamulah wanita yang aku pilih atas nama Allah... Jika kerna cantikmu, banyak wanita yang cantik di dunia ini. Aku siap berpuasa untuk itu ya Ukhtie.”
             Syahdiya tetap tak mau menerima pinangan pemuda itu sebab dia tahu akan menjadi haram jika pernikahannya terjadi sebab akan ada yang terzolimi dengan pernikahan tersebut.
              Namun pemuda itu tetap bertahan pada pendiriannya sebab dia yakin akan lebih baik jika kita bersabar. Dia lalu kembali ke kota melanjutkan studynya di spesialis jantung. Dia kuliah sambil bekerja di sebuah Rumah Sakit Umum dan uangnya ditabung untuk membiayai Syahdiya berobat nantinya. Dua tahun kemudian pemuda yang telah diangkat menjadi dokter spesialis jantung itu datang ke desa itu lagi dengan niat tulusnya hendak melamar wanita yang dipilihnya karena keshalihannya tersebut.
              Dia lalu menemui bapak angkatnya lagi untuk dipertemukan dengan Syahdiya namun bapak tersebut lalu membawanya ke pusara yang Nisannya bertuliskan nama Ma'rifatus Syahdia. Dia lalu menangis terhempas tak berdaya.. Tak tahu apa yang hendak dilakukan olehnya..
             Begitulah insan.. kala cinta telah menyapa, kita rela melakukan apapun demi mendapatkan cinta itu. Mungkin rencana kita telah baik, namun perlu di ingat bahwa rencana Allah lebih baik lagi. Belum tentu apa yang kita anggap baik dimata kita baik pula dimata Allah.. Dia telah mempersiapkan yang lebih baik untuk kita. Yang sesuai dengan akhlak serta perangai kita. Jikalau kita mencinta janganlah sampai kita merasa memiliki kerna apabila yang kita cintai tiada kita akan merasa kehilangan yang teramat sangat.. Ikhlaskanlah segalanya pada Allah dan yakin akan janjinya.. Apapun yang diberikan pada kita itulah yang terbaik untuk kita.
            Ana doakan semoga kita semua mendapatkan pasangan yang benar-benar diridhoi oleh Allah.. dan ketika kita mencintai, hanya atas Asma-Nya.
            "Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya.." (Al-Qashash : 56)
           Seindah apapun kisah yang ana tuliskan lebih indah lagi kisa para shahabat wa Shahabyyah..

           Aku berlindung kepada Allah dari godaan Syeitan yang terkutuk.

           Terima kasih atas segala do'a serta dukungannya..

Ditulis oleh : Imints Fasta
Minggu, 05 September 2010
 Silahkan Share.. kalaupun mau di copy ke catatan atau blog tolong sertakan sumber. belajarlah menghargai karya org lain..
Inspirasi : 1. a true story
                     Dahulu di desaku pernah ada seorang wanita cantik yang menderita penyakit menular lalu di asingkan di hutan belakang                                    kampung dekat sebuah air terjun.
                 2.  Kisah Nabi Ayub
                     Beliau pernah menderita penyakit kusta sehingga di asingkan masyarakat.

Bagi Antum sekalian yang merasa kisah ini bagus, silahkan di share. Pastikan bahwa da'wa tak hanya berakhir di tanganmu.
Kalaupu nak copy ke catatan antum jaangan lupa sertakan Link sumbernya..
Jazakumullah Khairon Katsiron...
Saling mengingatkan dalam kebaikan.
Oh yeah.. Jangan lupa baca pula cite ana yang lainnya.. Jazakumullah khoir...
http://www.facebook.com/notes/imints-fasta/kala-cinta-menyapa/10150249379875052



Jalan Cinta Syuhada

Diposting oleh Unknown 0 komentar

Jalan Cinta Syuhada

oleh Imints Fasta pada 08 Oktober 2010 jam 22:43
Sebuah Kisah Tentang Pengorbanan Cinta Seorang Istri Sholehah

Bacalah dengan menyebut nama tuhanmu...


Wanita itu bernama Rukaiyah... wajahnya tidak begitu cantik namun basuhan air wudhu yang selalu membasahi membuat dia tampak bersahaja. Ditambah kelembutan akhlaknya yang dipelajarinya dari kisah-kisah para Radiallahu'anha membuat perilakunya lembut tetapi tidak lemah. Alqur'an dan Hadits telah menjadi pedoman mutlak baginya semenjak Ia duduk di bangku SMA dan sering mengikuti kajian-kajian tentang Islam.
Meskipun dia tidak bersekolah di sekolah yang bernotabenkan Islam namun pendiriannya terhadap agama yang di anutnya begitu kuat sehingga tidak terpengaruh dengan gaya hidup teman-temannya yang sebaya dengannya. Dia tidak berpacaran bahkan membayangkan untuk berpacaran pun tidak pernah sehingga banyak teman-teman di sekitarnya yang berkata "Wajah sudah jauh dari cantik, kalau pacar aja gak punya mana mungkin akan punya suami" namun dia tidak menghiraukan hal itu karena dia tidak meragu akan janji Allah bahwa wanita baik-baik akan mendapatkan laki-laki yang baik-baik dan wanita yang buruk akan mendapatkan lelaki yang buruk pula. Untuk itulah dia selalu berusaha menjadi wanita yang baik yang senantiasa membalutkan aturan islam dalam dirinya agar suatu ketika janji Allah itu datang padanya.
Ketika duduk di bangku kuliah dia aktif di Lembaga Da'wah Kampus (LDK) turut berpartisipasi dalam menyumbangkan tenaga dan pikiran demi menguatkan peradaban Islam di tengah kezoliman ini.
Kini usianya sudah mendekati kepala tiga namun jodoh tak datang jua. Dia telah berusaha dan menyerahkan semuanya pada Allah namun mungkin belum terkabulkan do'anya. Dia tetap sabar meskipun tetangga dan teman-temannya selalu menertawainya. Bahkan kata salah seorang ibu yang minim pengetahuan agamanya. "Ini adalah akibat dari tidak membuka diri pada lelaki (Maksudnya berpacaran)" bahkan ada yang berkata wajahnya jelek tapi sok mahal. ia dapat memaklumi segala apa yang dikatakan orang-orang itu sebab dia tahu sekarang sunnah telah menjadi asing di mata mereka.
Namun apa hendak dikata, kesabarannya membuahkan hasil yang indah. Dipenghujung usianya itu datang seorang lelaki tampan dan juga sholeh. Lelaki itu bernama Dikky. Pemuda tampan dengan wajah yang berseri kerna selalu terbasuhkan Wudhu dan sangat menyayangi wanita. Dia adalah teman Rukaiyah ketika di LDK dahulu. Dialah pemuda yang dijanjikan Allah pada Rukaiyah karena telah yakin akan janji-Nya.
Pemuda itu menyayanginya dengan penuh ketulusan. Dia tidak pernah mau melihat airmata di pipi Rukaiyah karena dia tidak ingin melihat istrinya bersedih. Dan selalu berusaha untuk membahagiakannya. Sebagai suami dia sangat bertanggungjawab terhadap segala kebutuhan istrinya tersebut (keluarganya).
Sebagai Istri, Rukaiyah pun tahu akan kewajibannya. Dia melayani segala kebutuhan suami dengan sepenuh hati tanpa ada kata-kata resah dalam setiap lelahnya. Semua itu dilakukanolehnya semata karena cintanya pada Allah dan ketaatannya pada suami.
Rumahtangga kecil yang baru dibina mereka itu merupakan jawaban Allah dari apa yang selama ini dikeluhkan mereka disetiap penghujung malam disaat orang-orang terlelap. Dan kini mereka berdua pun dipertemukan dalam ikatan cinta yang suci meskipun ketika di LDK dahulu mereka tidak saling memiliki rasa dan tak terbayangkan bahwa akan dipertemukan Allah dalam jalinan cinta suci ini. Mereka pun saling menerima kekurangan masing-masing.
Ketika sang suami sedang berada dalam keterpurukan dia tetap setia menemani dan menjadi penyemangat sang suami. Dia tetap sabar menerima segala bentuk kekurangan suaminya. Dia tidak pernah berharap sesuatu yang lebih dari suami karena dia sadar akan keterbatasan suaminya. Hal inilah yang membuat keluarga mereka sangat bahagia.
Namun kebahagiaan itu pun masih di uji.. Belum cukup setahun setelah pernikahan sang suami harus meninggalkannya karena akan diberangkatkan ke Palestina selama beberapa bulan oleh Organisasinya yang merupakan salah satu Gerakan Kemanusiaan bergerak di bidang kesehatan dan sosial untuk menolong saudara-saudaranya yang terzolimi haknya dan membutuhkan bantuan disana.
Rukaiyah sudah merasakan kesedihan yang teramat sangat saat mendengar suaminya akan berangkat ke negara yang terjajah itu. Entah kenapa airmatanya terus mengalir semenjak saat itu namun diasering menyembunyikannya dari sang suami. Sampai pada suatu ketika sehari sebelum hari diamana Dikky suaminya akan berangkat. Suaminya mendapatinya sedang mengupas bawang di pagi hari saat hendak menyiapkan sarapan Nasi Goreng kesukaan sang suami yang dikala itu diketahuinya sedang shalat dhuha.
"Kenapa kamu menangis ya zaujatie.." Tanya sang suami seusai shalat Dhuha dan menemui istrinya di dapur.
Rukaiyah tidak dapat memungkiri bahwa sesungguhnya dia takut suaminya takkan kembali lagi ketika pergi nanti. Sang suami yang begitu menyaynginya dan tidak tega melihat airmata dipipi sang istri itu pun mengusap airmatanya lalu menegarkannya.
"Jalan da'wah telah memanggilku ya Zaujatie.. sungguh, sulit untukaku meninggalkanmu namun sulit pula untuk aku tinggalkan saudara kita yang membutuhkan tenaga kita disana. Jika engkau tidak mengijinkan,aku tidak akan pergi ya Zaujatie..."
Sang istri pun menundukkan wajahnya dengan airmata yang terusmengalir ia berkata:
"Jika itu adalah bukti dari cintamu pada Allah lebih besar daripada cintamu padaku, Aku Ridho kepergianmu. Tapi entah mengapa aku hanya terus merasa sedih"
"Ya Zaujatie ya.. Jika Allah mengijinkan aku akan kembali namun jika tidak, aku kan menunggumu di Jannah-Nya nanti."
Suaminya lalu memeluknya seraya berkata:
"Walillahi.. Ana Uhibbuki Filla ya Zaujatie.."
Besoknya ketika sang suami hendak berangkat di hantarkannya hingga ke beranda rumah. Doa serta senyuman penyemangat tak lupa ia berikan pada sang suami. Dia mencium tangan sang suami lalu suaminya pun membalas dengan sebuah kecupan tulus di keningnya..
"Aku titipkan Alqur'an sebagai teman bagimu untuk engkau bacakan di saat engkau sedang dalam kesepian. Dan Allah akan menjadi pelindung bagimu disaat engkau sedang dalam ketakutan." Ucap sang suami seraya berlalu meninggalkannya.. Ikhlaskan aku pergi...Assalamu'alaykum....
Dia pun menjawab salam sang suami lalu menatapnya hingga jauh. Sang suamipun membalikkan badan lalu menatap istrinya yang masih berada diberanda itu. Rukaiyah pun tersenyum mengangguk memastikan pada sang suami bahwa dia benar-benar ridho sehingga tak ada lagi keraguan dihati suami untuk pergi ke medan juang.
Ketika pergi suaminya tak lupa meninggalkan uang yang Insya Allah lebih dari cukup hinga dia kembali nanti.
Hampir setiap malam Rukaiyah senantiasa menangis mengeluh pada Allah mendoa'kan suaminya yang berada nan jauh disana. Dia mampu menjaga kehormatandan harta suaminya.
Selang beberapa hari setelah suaminya pergi ia merasa selalu mual.Lalu ia pun memeriksa ke dokter dan ternyata dia posstive tengah Hamil. Berita gembira itu pun segera di kabarkan pada suaminya yang sangat di cintainya itu melalui telekomunikasi.
Sungguh Dikky sangat bahagia mendengar berita itu. Apalagi saat istrinya berkata "Mas, aku sedang mengandung anak Mas."
"Aku sebentar lagi akan menjadi papa Rid.." Kata Dikky pada Ridho sahabatnya yang sama-sama berada di Palestina.
Ridho pun turut memberikan senyum bahagia saat melihat pancaran kebahagiaan dari wajah sahabatnya itu.
"Aku bentar lagi jadi Bapak, lalu antum kapan ya akhie??" Tanya Dikky bercanda.
"Ana pasrah pada Allah Sajalah.. Untuk apa memetik kurma yang masih melekat di tangkai, tho kalau matang juga bakalan jatuh sendiri kok."Cakap Ridho.
"Iya, Pasrah sih pasrah.. tapi harus kudu usaha juga boy.. Tawakkal pada Allah itu bukan berarti tanpa usaha lho.. Harus usaha tapi dengan batasan yang shar'i.
"Okhay ya Zamilie.. sepulang dari sini nanti bakal ana usahain ngelamar semua akhwat." Canda Ridho.
Hari itu adalah hari yang paling bahagia bagi Dikky karena menjadi ayah adalah impiannya selama ini. Namun pada hari itu juga Ia dipanggil oleh sang Khalik ketika sebuah tembakan meleset ke dadanya saat hendak menolong salah seorang warga sipil yang terjebak di sebuah bangunan. Darah pun mengalir di sekujur tubuhnya... dia masih bisa berbicara sedikit saat di bawa ke Pos Pertolongan Pertama Gawat Darurat. Air mata Ridho tak sanggup menahan saat melihat apa yang terjadi pada sahabatnya. Baru saja tadi mereka tersenyum bersama dan sekarang sahabatnya tersebut seperti ini.
Ridho lalu memegang kedua tangannya lalu Dikky menyampaikan sesuatu padanya sebelum Ia menghembuskan nafas terakhirnya.
"Tolong jikalau antum pulang nanti, sampaikanlah salamku pada istriku bahwa aku mencintainya. Besarkanlah anakku dengan Islam. Biarkan Alqur'an dan Hadits mengalir menyatu dalam jiwanya agar dia takut pada Allah dan menjalankan sunnah Rosulnya. Katakan padanya kita akan bertemu di syurga nanti."
Ridho menggangguk dengan penuh airmata. Dia tak kuasa menahan keharuan itu.
"Asyhadualla Ilaaha Illallah Wa Asyhaduanna Muhammadarrosulullah..." Berpulanglah Ia dengan tersenyum..
Segala sesuatu yang ada di bumi ini akan kembali pada Allah...
Hari itu bayangan wajah sang suami terus menghampiri Rukaiyah.. Ia tak tahu kenapa dia merasakan rindu yang teramat sangat setelah menyampaikan berita gembira pada sang suami tadi. Lalu kabar tentang kematian suaminya pun di kabarkan oleh Ridho sahabat suaminya.
Ia menangis mengikhlaskan kepergian suaminya itu. Mencoba untuk tetap tegar karna semua telah digariskan-Nya. Dia akan tetap sabar menghadapi semua ini dan benar-benar meridhoi keputusan Allah yang menimpanya tersebut. Dia yakin semua akan ada hikmahnya. Ini juga sebuah bukti bahwa cintanya pada Allah lebih besar daripada cintanya terhadap apapun meskipun sesekali sering ada rasa rindu pada suaminya. Lelaki sholeh yang dicintainya semata karena Allah.
Sungguh sulit jika ada wanita yang bisa seperti Rukaiyah.. Yang mencintai suaminya semata karena Allah. Dan kini telah menjadi Syuhada yang syahid di jalan Allah.
"Semoga kita mampu mengambil pelajaran dari kisah yang sedikit ini."

Seindah apapun kisah yang ana tuliskan lebih indah lagi kisa para shahabat wa Shahabyyah..


Ditulis pada: Rabu 17 Agustus 2010 pukul 06:00 s/d 08:00

Oleh : Imints Fasta

Perusahaan Jodoh... SAY GOOD BYE

Diposting oleh Unknown 0 komentar


“Ya Robb-Ku kuserahkan semuanya hanya padaMu hamba yang lemah hanya dapat berusaha sekuat hati Tuhanku berilah hamba pekerjaan yang telah Engkau Ridho’I dan sesuai dengan kemampuan hamba,Amiiin ya Robb…”
Itulah awal dari do’a yang membawaku pada kantor ini tepat 2 hari setelah Q risent dari kantor lamaku …
          Ku langkahkan kaki dengan penuh semangatz dan harapan setelah Q sah  diterima kerja disini Q merasa senang mesti belum tahu apa pekerjaannya Q mengikuti training malam hari itu membuatku sedikit kecewa karena takut tidak bisa menjalankan aktivitasku malam hari seperti rapat n mengaji Ternyata ada kesempatan untuk masuk pagi secara permanent,hehe…
Pekerjaan yang tak pernah kuduga sebelumnya bekerja di dunia jasa mem,promosikan anggota jodoh di number-number yang kita cari dari Koran hal yang menurutku unik dan sedikit aneh ya aneh karena logikannya mana ada orang yg mau diganggu dengan sms jodoh yg belum tentu dibutuhkan apalagi number yg dibikin sms dari koran gag nyambung memang namun Q teruskan tuk bekerja disini karena menurud Q Allah telah memberikan pilihan Q tuk belajar dari sini,sebuah tantangan dan petualangan untukku toh Q udah direstui
          Hari-hari kulalui perlahan-lahan Q mulai mengenal karyawan-karyawan yang lain Alhamdulillah mereka baik-baik itu yang selama ini bikin Q bisa tetap bertahan melihat mereka Q merasa tidak sendiri Q mulai melakukan kesalahan-kesalahan mungkin awalnya si bos memaklumi namun ternyata Q belum kapok juga hingga penyindiran ketika rapat dilakukan oleh sang Bos mereka tertawa,Apa yang mereka tertawakan Apakah sebuah lelucon bodoh atau mencairkan keadaan yg tegang,Q tak bisa tersenyum seperti mereka tertawa atas sebuah kesalahan sungguh malu sekali rasanya namun Q tidak boleh gagal Q harus kuat dan mengingat bahwa ada yang lebih parah dibandingkan Q,Q berusaha berfikir positif mungkin inilah kebijaksanaan yang mereka lakukan
           Q berusaha melupakan kejadian itu dan terus belajar memperbaiki diri namun kenapa Q terus mengecewakan entahlah Q berupaya berintropeksi diri mungkin hanya inilah yg bisa ku lakukan.setelah Q dipindah ruangkan Alhamdulillah sedikit meningkat pekerjaanku dan flukluatif itu pun terjadi dalam pekerjaanku,Q harus semangatz sampai pada puncaknyai untuk kali ketiganya Q diperingtkan karena kesalahan yang sama setelah sebelumnya saat Q mengambil gaji pertamaQ dari GRASCO ini Q diberi kesempatan yang mungkin Q tidak memanfaatkannya dengan baik si bos marah besar kepadaku hiongga Q pun dipermalukan di hadapan teman-teman beliau meluapkan kekesalannya padaku Q tahu Q salah namun Tidak adakah cara yang lebih bijaksana lagi selain melakukan hal itu kepadaku? Q berusaha tegar dan ikhlas kuluapkan kesedihanku di kamar yang selalu Q rindukan ketika suasana tak lagi bersahabat denganku Q yakin Allah selalu disampingku dan memberikan pelajaran ini kepadaku karena Q percaya Allah punya rencana lain untukku yang lebih baik hanya dengan ini Allah mengajarkanku …
          Sampai hari ini pun Q tetap ada dikantor ini tinggal menunggu hari pemecatanku tiba Q akan terima semua yg terjadi apaun keputusan yang telah diberikan untukku Q harus yakin Allah disampingku ada pelajaran lain yang ingin Allah berikan untukku di tempat berbeda dan Q harus percaya semua untuk kebaikanku Allah takkan membiarkanku terpuruk melainkan menjadikan ini semua untuk Q agar lebih teguh kuad dan ikhlas meski sesungguhnya berat meninggalkan teman-temanku disini yang begitu baik-baik mereka dewasa dan menghargai sekalii apabila surat pemecatanku tidak dikeluarkan Q yang akan risent mungkin untuk ke2 kalinya,…
“Jika waktuku telah usai ijinkanlah Q meminta maaf untuk kesalahn-kesalahnku semua telah diatur percayalah ini sebuah kebaikan untuk kita terima kasih telah hadir  dalam hidupku dan mengisi hari-hari dg penuh makna”


By:Maissya Star

Bahasa Indonesia

Diposting oleh Unknown 0 komentar
PARAGRAF
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Bahasa Indonesia
Dosen Pembimbing :
Ira Eko Retnosari, S.S., M. Pd.
Disusun Oleh:
Jeffri Mochammad Arifin (11-160-0060)
Juli Eka Susanti (11-160-0134)
Miftah Kristianti (11-160-0023)
 Moch. Zamroni (11-160-0040)
Siti Maisaroh (11-160-0112)
JURUSAN AKUNTANSI 2011/D
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA
SURABAYA
BAB I
PENDAHULUAN
             Ada berbagai macam bahasa yang ada di dunia ini,setiap daerah mempunyai bahasa yang berbeda-beda.begitu juga yang terjadi di Indonesia yang mempunyai keanekaragaman bahasa daerah/suku.untuk itu diperlukan kesepakatan bahasa yang akan dijadikan sebagai bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia.bahasa yang diharapkan bisa menjadi bahasa persatuan antar daerah/suku.
Di dalam bahasa Indonesia terdapat kaidah-kaidah bahasa, baik dalam aspek percakapan maupun aspek praktis.salah satu unsur kaidah bahasa Indonesia dalam penulisan ilmiah adalah paragraf.untuk itu kami akan mencoba untuk menjelaskan hal-hal mengenai paragraf lebih lengkapnya.seperti mengenai pengertian paragraf itu sendiri hingga jenis-jenis paragraf dalam penulisan ilmiah.
Makalah ini sengaja dibuat sebagai pembelajaran untuk kami agar dapat menggunakan kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang benar dan baik, dalam kegiatan formal maupun kegiatan sehari-hari.sehingga kami mempunyai keterampilan dalam membuat dan mengoreksi tulisan-tulisan ilmiah dalam penggunaan EYD dan dapat dilakukan secara tepat.tentu tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan dalam pembuatan makalah paragraf ini.untuk itu kami mohon kritik dan sarannya agar kami dapat menyempurnakan makalah ini lebih  baik.

            “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tidak puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan”(H.r. Muslim, shahih).
            Semoga bermanfaat.
Penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1    Pengertian Paragraf
Paragraf  adalah bagian dari suatu karangan yang  terdiri atas sejumlah kalimat yang        mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendalianya.

1.2 Fungsi Utama Paragraf:
     1. untuk menandai pembukaan atau awal ide/gagasan baru,
     2. sebagai pengembangan lebih lanjut tentang ide sebelumnya,
     3. sebagai penegasan terhadap gagasan yang diungkapkan terlebih dahulu.

1.3  Unsur-Unsur Paragraf:
      1. kalimat topik atau kalimat utama,
      2. kalimat pengembang atau kalimat penjelas,
      3. kalimat penegas,
      4. kalimat, klausa, prosa dan penghubung.





2.1 Persyaratan Paragraf yang Baik:
a. Kesatuan Paragraf
Kesatuan paragraf adalah tiap paragraf mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama.sebuah paragraf yang memiliki kesatuan dapat mengandung beberapa hal  atau beberapa rincian, dengan catatan bahwa semua harus bersama-sama menunjang sebuah maksud atau  tema tunggal.jadi sebuah paragraf dikatakan memiliki kesatuan apabila kalimat-kalimat dalam paragraf itu tidak  terlepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topiknya. Semua kalimat terfokus pada topik dan terhindar dari masuknya hal-hal yang tidak relevan.
b. Kepaduan Paragraf
Yang dimaksud kepaduan adalah kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf.Untuk mencapai kepaduan, langkah-langkah yang harus ditempuh adalah kemampuan merangkai kalimat sehingga bertalian menjadi logis dan padu.kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal,diantaranya ialah:
a)      Pengulangan kata kunci,
b)      Pengulangan kata ganti,
c)      Penggunaan transisi,
d)     Paralelisme.
c. Kelengkapan Paragraf
Sebuah paragraf yang lengkap terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjuk pokok pikiran/ kalimat utama.Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh, dan lain-lain.Kalimat penjelas berarti apabila dihubungkan dengan kalimat-kalimat di dalam paragraf, lalu kalimat penjelas sering memerlukan kalimat penghubung. Kelengkapan paragraf berhubungan dengan cara mengembangkan paragraf.


3.1 Jenis-Jenis Paragraf:
a.      Berdasarkan Tempat dan Fungsinya
Berdasarkan tempat dan fungsinya, paragraf dibedakan menjadi:
  1. Paragraf pengantar/paragraph topic: paragraf yang menentukan arah dan tatanan sebuah karangan yang bertujuan menarik perhatian, menggugah minat, dan memperoleh simpati dari pembaca untuk mengetahui lebih banyak mengenai apa yang diuraikan dalam sebuah karangan.dalam karya ilmiah paragraf pengantar berfungsi untuk memberitahukan beberapa hal,yaitu :
a)      Latar belakang
b)      Masalah
c)      Tujuan
d)     Gagasan sentral atau tesis yang merupakan pendirian penulis.
2.      Paragraf pengembang: paragraf yang digunakan untuk menerangkan atau menjabarkan ide pokok karangan.secara rinci paragraf pengembang berfungsi sbb:
a)      Memuat pertanyaan-pertanyaan pikiran utama,
b)      Menerangkan tiap pikiran utama(mendefinisikan,menjelaskan),
c)      Memberikan bukti-bukti (contoh,alasan,fakta,rincian dsb.),
d)     Memberikan komentar tentang pentingnya pokok pembicaraan.
Paragraf pengembang disebut juga paragraf baku karena tiap paragraf pengembang berisi satu pikiran utama,beberapa pikiran pendukung dan beberapa pikiran penjelas.
3.      Paragraf Peralihan: biasanya antara paragraf pengembangan yang satu dengan pengembangan yang lain ada kalanya penulis menyusun sebuah paragraf singkat sebagai perantara inilah yang dimaksud dengan paragraf peralihan.paragraf peralihan berfungsi untuk mempermudah pikiran pembaca berganti pokok pembicaraan sehingga kelancaran isi bacaan memahami isi bacaan terbantu.
4.      Paragraf penutup: paragraf yang berisi pernyataan bahwa karangan sudah selesai dan memberitahukan kepada pembaca akan pentingnya topik dan tujuan yang dimaksudkan.Usaha-usaha untuk menutup karangan agar memberikan kesan yang kuat kepada pembaca antara lain:
a)      Menegaskan tesis dengan kata-kata lain
b)      Merangkum gagasan-gagasan penting yang telah disampaikan
c)      Memberikan simpulan,saran, dan atau proteksi ke depan dan sebagainya.

b.      Berdasarkan Bentuk Unit Tulisan
Dalam bentuk unit tulisan, paragraf dibedakan menjadi:
  1. Paragraf narasi: cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
  2. Paragraf deskripsi: gagasan utamanya terletak pada awal paragraf.
  3. Paragraf eksposisi; paragraf yang memaparkan sesuatu atau pengethuan /informasi,tujuan agar pembaca tersebut mendapaatkan sejumlah informasi/ilmu pengetahuan yang sejelas-sejelasnya contoh: artikel ,karya ilmiah.
  4. Paragraf argumentasi: paragraf yang mengemukan alasan. contoh dan bukti-bukti yang kuat dan menyakinkan.
  5. Paragraf persuasi: paragraf yang bertujuan untuk mengajak, mempengaruhi, menghimbau, membujuk ,sehingga pembaca tergiur.Contoh: iklan.








c.       Berdasarkan Sudut Pandang dan Cara Penalaran:
Berdasarkan isi, tempat, dan fungsinya, pargraf dibedakan menjadi:
  1. Paragraf induktif: akhir paragraf yang menyatakan kesimpulan (jadi, maka, demikian)
  2. Paragraf deduktif: gagasan utamanya terletak pada awal
  3. Paragraf deduktif – induktif: paragraf yang gagasan utamanya terletak pada awal dan akhir paragraf
  4. Paragraf ineratif: sebuah karangan paragraf yang terdapat kalimat utama yang kalimat utama disampaikan secara tersirat,tidak disebutkan secara langsung.
4.1 Strategi Pengembangan Paragraf
Dalam pengembangan paragraf, ada beberapa teknik yang dilakukan, yaitu:
a)      Secara alamiah: pengembangan paragraf secara alamiah ini didasarkan pada urutan ruang dan waktu.urutan ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam suatu ruang. Adapun urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan terjadinya peristiwa,perbuatan atau tindakan.
b)      Klimaks dan antiklimaks: pengembangan paragraf dengan urutan ini didasarkan bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang tertinggi atau paling menonjol. Bila posisi tertinggi ditempatkan pada bagian akhir disebut klimaks. Sebaliknya, bila penulis menulis rangkaian dengan posisi paling menonjol dan makin lama makin tidak menonjol disebut antiklimaks.
c)      Perbandingan dan pertentangan: paragraf perbandingan dan pertentangan adalah paragraf yang dalam pemaparannya dilakukan dengan jalan membandingkan dan mempertentangkan hal-hal yang dikemukakan.
d)     Analogi: paragraf yang dikembangkan dengan membandingkan 2 atau lebih benda yang dianggap memiliki kesamaan.
e)      Contoh-contoh: digunakan untuk member bukti atau penjelasan terhadap generalisasi yang sifatnya umum agar pembaca dapat dengan mudah menerimanya. Dalam hal ini sumber pengalaman sangatlah efektif.
f)       Sebab-akibat: sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama dan akibat sebagai pikiran penjelas. Atau sebaliknya, yakni akibat sebagai pikiran utama dan sebab sebagai rincian penjelasnya.
g)      Definisi: untuk memberikan penjelasan terhadap sesuatu, kadang –kadang perlu uraian yang panjang, berupa kalimat-kalimat bahkan beberapa paragraf. Paragraf yang demikian disebut paragraf yang berfungsi sebagai definisi.
h)      Klasifikasi:  dalam pengembangan paragraf, kadang-kadang dikelompokkan hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokan ini biasanya dirinci lagi ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil.













BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
·         Paragraf  adalah bagian dari suatu karangan yang  terdiri atas sejumlah kalimat  yang  mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendalianya.
·         Fungsi Utama Paragraf: untuk menandai pembukaan atau awal ide/gagasan baru, sebagai pengembangan lebih lanjut tentang ide sebelumnya dan sebagai penegasan terhadap gagasan yang diungkapkan terlebih dahulu.
·         Unsur-Unsur Paragraf: kalimat topik atau kalimat utama, kalimat pengembang atau kalimat penjelas, kalimat penegas  dan kalimat, klausa, prosa dan penghubung.
·         Syarat Paragraf yang baik: kesatuan paragraf,kepaduan paragraf dan kelengkapan paragraf.
·         Jenis – jenis paragraf menurut tempat dan fungsinya: paragraf  pengantar,paragraf pengembang,paragraf peralihan dan paragraf penutup.
·         Berdasarkan bentuk unit tulisan: paragraf narasi,deskripsi,eksposisi,argumentasi dan persuasi.
·         Berdasarkan sudut pandang dan cara penalaran: deduktif,induktif,deduktif-induktif,ineratif
·         Strategi pengembangan paragraf: secara alamiah,klimaks dan antiklimaks,perbandingan dan pertentangan,analogi,contoh-contoh,sebab-akibat,definisi dan klasifikasi.







DAFTAR BACAAN    

·         Akhadiah, S., Arsjad, M.G. Ridwan, SH., 1989.Pembinaan Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. (Halaman 62-106)
·         Widyamartaya, A., 1993.Seni Menuangkan Gagasan.Yogyakarta: Kansius.(Halaman 51-76)
·         Syafi’ie,I., 1998. Retorika dalam Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek LPTK.(Halaman 85-109)


 

Hubungi Kami Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting