PARAGRAF
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Bahasa Indonesia
Dosen Pembimbing :
Ira Eko Retnosari, S.S., M. Pd.
Disusun Oleh:
Jeffri Mochammad Arifin(11-160-0060)
Juli Eka Susanti (11-160-0134)
Miftah Kristianti (11-160-0023)
Moch. Zamroni (11-160-0040)
Siti Maisaroh(11-160-0112)
JURUSAN AKUNTANSI 2011/D
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA
SURABAYA
PENDAHULUAN
Ada berbagai macam bahasa yang ada di dunia ini,setiap daerah mempunyai bahasa yang berbeda-beda.begitu juga yang terjadi di Indonesia yang mempunyai keanekaragaman bahasa daerah/suku.untuk itu diperlukan kesepakatan bahasa yang akan dijadikan sebagai bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia.bahasa yang diharapkan bisa menjadi bahasa persatuan antar daerah/suku.
Di dalam bahasa Indonesia terdapat kaidah-kaidah bahasa, baik dalam aspek percakapan maupun aspek praktis.salah satu unsur kaidah bahasa Indonesia dalam penulisan ilmiah adalah paragraf.untuk itu kami akan mencoba untuk menjelaskan hal-hal mengenai paragraf lebih lengkapnya.seperti mengenai pengertian paragraf itu sendiri hingga jenis-jenis paragraf dalam penulisan ilmiah.
Makalah ini sengaja dibuat sebagai pembelajaran untuk kami agar dapat menggunakan kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang benar dan baik, dalam kegiatan formal maupun kegiatan sehari-hari.sehingga kami mempunyai keterampilan dalam membuat dan mengoreksi tulisan-tulisan ilmiah dalam penggunaan EYD dan dapat dilakukan secara tepat.tentu tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan dalam pembuatan makalah paragraf ini.untuk itu kami mohon kritik dan sarannya agar kami dapat menyempurnakan makalah ini lebih baik.
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tidak puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan”(H.r. Muslim, shahih).
Semoga bermanfaat.
Penulis.
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Paragraf
Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendalianya.
1.2 Fungsi Utama Paragraf:
1. untuk menandai pembukaan atau awal ide/gagasan baru,
2. sebagai pengembangan lebih lanjut tentang ide sebelumnya,
3. sebagai penegasan terhadap gagasan yang diungkapkan terlebih dahulu.
1.3 Unsur-Unsur Paragraf:
1. kalimat topik atau kalimat utama,
2. kalimat pengembang atau kalimat penjelas,
3. kalimat penegas,
4. kalimat, klausa, prosa dan penghubung
2.1 Persyaratan Paragraf yang Baik:
a. Kesatuan Paragraf
Kesatuan paragraf adalah tiap paragraf mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama.sebuah paragraf yang memiliki kesatuan dapat mengandung beberapa hal atau beberapa rincian, dengan catatan bahwa semua harus bersama-sama menunjang sebuah maksud atau tema tunggal.jadi sebuah paragraf dikatakan memiliki kesatuan apabila kalimat-kalimat dalam paragraf itu tidak terlepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topiknya. Semua kalimat terfokus pada topik dan terhindar dari masuknya hal-hal yang tidak relevan.
b. Kepaduan Paragraf
Yang dimaksud kepaduan adalah kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf.Untuk mencapai kepaduan, langkah-langkah yang harus ditempuh adalah kemampuan merangkai kalimat sehingga bertalian menjadi logis dan padu.kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal,diantaranya ialah:
a) Pengulangan kata kunci,
b) Pengulangan kata ganti,
c) Penggunaan transisi,
d) Paralelisme.
c. Kelengkapan Paragraf
Sebuah paragraf yang lengkap terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjuk pokok pikiran/ kalimat utama.Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh, dan lain-lain.Kalimat penjelas berarti apabila dihubungkan dengan kalimat-kalimat di dalam paragraf, lalu kalimat penjelas sering memerlukan kalimat penghubung. Kelengkapan paragraf berhubungan dengan cara mengembangkan paragraf.
3.1 Jenis-Jenis Paragraf:
a. Berdasarkan Tempat dan Fungsinya
Berdasarkan tempat dan fungsinya, paragraf dibedakan menjadi:
1. Paragraf pengantar/paragraph topic: paragraf yang menentukan arah dan tatanan sebuah karangan yang bertujuan menarik perhatian, menggugah minat, dan memperoleh simpati dari pembaca untuk mengetahui lebih banyak mengenai apa yang diuraikan dalam sebuah karangan.dalam karya ilmiah paragraf pengantar berfungsi untuk memberitahukan beberapa hal,yaitu :
a) Latar belakang
b) Masalah
c) Tujuan
d) Gagasan sentral atau tesis yang merupakan pendirian penulis.
2. Paragraf pengembang: paragraf yang digunakan untuk menerangkan atau menjabarkan ide pokok karangan.secara rinci paragraf pengembang berfungsi sbb:
a) Memuat pertanyaan-pertanyaan pikiran utama,
b) Menerangkan tiap pikiran utama(mendefinisikan,menjelaskan),
c) Memberikan bukti-bukti (contoh,alasan,fakta,rincian dsb.),
d) Memberikan komentar tentang pentingnya pokok pembicaraan.
Paragraf pengembang disebut juga paragraf baku karena tiap paragraf pengembang berisi satu pikiran utama,beberapa pikiran pendukung dan beberapa pikiran penjelas.
3. Paragraf Peralihan: biasanya antara paragraf pengembangan yang satu dengan pengembangan yang lain ada kalanya penulis menyusun sebuah paragraf singkat sebagai perantara inilah yang dimaksud dengan paragraf peralihan.paragraf peralihan berfungsi untuk mempermudah pikiran pembaca berganti pokok pembicaraan sehingga kelancaran isi bacaan memahami isi bacaan terbantu
4. Paragraf penutup: paragraf yang berisi pernyataan bahwa karangan sudah selesai dan memberitahukan kepada pembaca akan pentingnya topik dan tujuan yang dimaksudkan.Usaha-usaha untuk menutup karangan agar memberikan kesan yang kuat kepada pembaca antara lain:
a) Menegaskan tesis dengan kata-kata lain
b) Merangkum gagasan-gagasan penting yang telah disampaikan
c) Memberikan simpulan,saran, dan atau proteksi ke depan dan sebagainya.
b. Berdasarkan Bentuk Unit Tulisan
Dalam bentuk unit tulisan, paragraf dibedakan menjadi:
1. Paragraf narasi: cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
2. Paragraf deskripsi: gagasan utamanya terletak pada awal paragraf.
3. Paragraf eksposisi; paragraf yang memaparkan sesuatu atau pengethuan /informasi,tujuan agar pembaca tersebut mendapaatkan sejumlah informasi/ilmu pengetahuan yang sejelas-sejelasnya contoh: artikel ,karya ilmiah.
4. Paragraf argumentasi: paragraf yang mengemukan alasan. contoh dan bukti-bukti yang kuat dan menyakinkan.
5. Paragraf persuasi: paragraf yang bertujuan untuk mengajak, mempengaruhi, menghimbau, membujuk ,sehingga pembaca tergiur .contoh: ikla
c. Berdasarkan Sudut Pandang dan Cara Penalaran:
Berdasarkan isi, tempat, dan fungsinya, pargraf dibedakan menjadi:
1. Paragraf induktif: akhir paragraf yang menyatakan kesimpulan (jadi, maka, demikian)
2. Paragraf deduktif: gagasan utamanya terletak pada awal
3. Paragraf deduktif – induktif: paragraf yang gagasan utamanya terletak pada awal dan akhir paragraf
4. Paragraf ineratif: sebuah karangan paragraf yang terdapat kalimat utama yang kalimat utama disampaikan secara tersirat,tidak disebutkan secara langsung.
4.1 Strategi Pengembangan Paragraf
Dalam pengembangan paragraf, ada beberapa teknik yang dilakukan, yaitu:
a) Secara alamiah: pengembangan paragraf secara alamiah ini didasarkan pada urutan ruang dan waktu.urutan ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam suatu ruang. Adapun urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan terjadinya peristiwa,perbuatan atau tindakan.
b) Klimaks dan antiklimaks: pengembangan paragraf dengan urutan ini didasarkan bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang tertinggi atau paling menonjol. Bila posisi tertinggi ditempatkan pada bagian akhir disebut klimaks. Sebaliknya, bila penulis menulis rangkaian dengan posisi paling menonjol dan makin lama makin tidak menonjol disebut antiklimaks.
c) Perbandingan dan pertentangan: paragraf perbandingan dan pertentangan adalah paragraf yang dalam pemaparannya dilakukan dengan jalan membandingkan dan mempertentangkan hal-hal yang dikemukakan.
d) Analogi: paragraf yang dikembangkan dengan membandingkan 2 atau lebih benda yang dianggap memiliki kesamaan.
e) Contoh-contoh: digunakan untuk member bukti atau penjelasan terhadap generalisasi yang sifatnya umum agar pembaca dapat dengan mudah menerimanya. Dalam hal ini sumber pengalaman sangatlah efektif.
f) Sebab-akibat: sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama dan akibat sebagai pikiran penjelas. Atau sebaliknya, yakni akibat sebagai pikiran utama dan sebab sebagai rincian penjelasnya.
g) Definisi: untuk memberikan penjelasan terhadap sesuatu, kadang –kadang perlu uraian yang panjang, berupa kalimat-kalimat bahkan beberapa paragraf. Paragraf yang demikian disebut paragraf yang berfungsi sebagai definisi.
h) Klasifikasi: dalam pengembangan paragraf, kadang-kadang dikelompokkan hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokan ini biasanya dirinci lagi ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil.
DAFTAR BACAAN
• Akhadiah, S., Arsjad, M.G. Ridwan, SH., 1989.Pembinaan Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. (Halaman 62-106)
• Widyamartaya, A., 1993.Seni Menuangkan Gagasan.Yogyakarta: Kansius.(Halaman 51-76)
• Syafi’ie,I., 1998. Retorika dalam Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek LPTK.(Halaman 85-109)</div>
0 komentar:
Posting Komentar